Pada umumnya
perusahaan didirikan untuk terus berkembang menjadi besar. Perusahaan yang
semakin besar akan memiliki kapasitas produksi yang cukup besar pula. Oleh
karena itu, banyak perusahaan besar yang menggunakan sistem pembagian
departemen untuk setiap kali produksi. Jadi pada satu rangkaian produksi, suatu
bahan akan melewati beberapa departemen. Hal ini dirasa efektif karena
masing-masing departemen memiliki kefokusan yang lebih tentang hasil output
dari departemen nya. Sehingga kualitas produk perusahaan secara global memiliki
nilai yang baik.
Pembagian satu
lini produksi menjadi beberapa departemen akan memunculkan transfer pricing. Transfer pricing secara umum merupakan pengalihan
beban dari satu devisi ke devisi lain yang masih dalam satu organisasi. Oleh
karena itu, transfer pricing berbeda
dengan harga jual yang merupakan nilai produk atau jasa yang ditransfer ke luar
organisasi.
Perusahaan yang
memiliki berbagai departemen akan mewajibkan untuk masing-masing departemen
membuat laporan pertanggungjawaban. Pada laporan pertanggungjawaban tersebut,
masing-masing manajer departemen akan melaporkan kinerja nya. Oleh karena itu,
pada proses transfer pricing akan
memasukkan unsur laba di dalamnya. Hal ini lah yang akan menjadi sumber
peningkatan laba perusahaan secara global.
Pembebanan laba
pada proses transfer pricing
terkadang akan menimbulkan masalah. Hal ini terjadi jika terdapat departemen
yang hanya berfokus pada laba departemen nya, sehingga akan membebani departemen
berikutnya. Kondisi yang seperti ini akan membuat harga jual produk ke luar
perusahaan menjadi tinggi sehingga kalah dalam persaingan. Mungkin laba pada
satu departemen meningkat, tapi hal itu menjadi tidak penting ketika tidak ada
pendapatan yang masuk ke dalam perusahaan.
Pada penekanan
masalah dalam proses transfer pricing
terdapat beberapa alternatif yang digunakan untuk menentukan harga transfer
yang akan digunakan pada masing-masing departemen. Terdapat tiga alternatif
yaitu: mengijinkan manajer devisi untuk menegosiasikan harga transfer nya,
menyusumnharga transfer berdasarkan biaya tetap serta biaya variabel yang
dikeluarkan masing-masing devisi, dan menyusun harga transfer sesuai harga
pasar.
Contoh:
Perusahaan memiliki dua departemen dalam kegiatan produksinya. Data untuk ke dua departemen nya dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Perusahaan memiliki dua departemen dalam kegiatan produksinya. Data untuk ke dua departemen nya dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Keterangan
|
Departemen
1
|
Departemen
2
|
Produksi
satu tahun
|
100.000
Produk
|
80.000
Produk
|
Harga
Jual Per Unit
|
Rp
3.000,00
|
Rp
6.000,00
|
Biaya
Tetap
|
Rp
170.000.000,00
|
Rp
150.000.000,00
|
Biaya
Variabel :
|
|
|
a.
Biaya Produksi
|
Rp 60.000.000,00
|
Rp 50.000.000,00
|
b.
Biaya Pemasaran
|
Rp 40.000.000,00
|
Rp 30.000.000,00
|
Kondisinya jika
departemen 1 memiliki opsi untuk melakukan penjualan kepada departemen 2 atau
ke pasar reguler (di luar perusahaan). Jika departemen 1 memilih opsi menjual
seluruh produksinya, maka departemen 1 tidak perlu lagi mengeluarkan biaya
pemasaran. Maka harga transfer yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Langkah 1:
Menentukan Harga Transfer Minimum
Harga
Tranfer Minimum
|
=
|
Total
Penjualan - Biaya Pemasaran
|
|
=
|
(Rp
3.000,00 x 100.000 Produk) - Rp 40.000.000,00
|
|
=
|
Rp
300.000.000,00 - Rp 40.000.000,00
|
|
=
|
Rp
260.000.000,00
|
|
|
|
Harga
Transfer Minimum Per Unit
|
=
|
Rp
260.000.000,00 : 100.000 Unit
|
|
=
|
Rp
2.600,00
|
Langkah 2: Menentukan
Harga Transfer Maksimum
Harga transfer
maksimum adalah sebesar harga jual produk ke luar perusahaan. Jadi harga
transfer maksimum departemen 1 sebesar Rp 3.000,00. (Rp 300.000.000,00 :
100.000 produk)
Langkah 3:
Menentukan Harga Transfer
Harga Transfer Per
Unit
|
=
|
(Harga
Transfer Maksimum + Harga Transfer Minimum)
|
2
|
||
|
=
|
(Rp
4.000,00 + Rp 2.600,00)
|
|
2
|
|
|
=
|
Rp
6.600,00
|
|
2
|
|
Harga Transfer Per
Unit
|
=
|
Rp
3.300,00
|
Maka analisis
laba
Keterangan
|
Departemen
1
|
Departemen
2
|
|
Penjualan
Ke
Pasar
Reguler
|
Penjualan
Ke Departemen 2
|
||
Penjualan
|
Rp
300.000.000,00
|
Rp
330.000.000,00
|
Rp
480.000.000,00
|
Pembelian
|
|
|
(Rp
330.000.000,00)
|
Biaya
Tetap
|
(Rp
170.000.000,00)
|
(Rp
170.000.000,00)
|
(Rp 60.000.000,00)
|
Biaya
Variabel :
|
|
|
|
a.
Biaya Produksi
|
(Rp 60.000.000,00)
|
(Rp 60.000.000,00)
|
(Rp 50.000.000,00)
|
b.
Biaya Pemasaran
|
(Rp 40.000.000,00)
|
|
(Rp 30.000.000,00)
|
LABA
|
Rp 30.000.000,00
|
Rp 100.000.000,00
|
Rp 10.000.000,00
|
saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana tawaran pinjaman mr pedro membantu hidup saya, bukan ide yang baik untuk menggunakan pinjaman gajian secara teratur. Jika Anda terus-menerus memperpanjang tanggal pembayaran Anda dan sering meminjam ke gaji Anda berikutnya, itu bisa memberi Anda banyak uang. namun, sama masuk akalnya untuk memutuskan pinjaman hari gajian karena mereka dapat dengan cepat disetujui pada hari yang sama ketika Anda memasukkan formulir aplikasi pinjaman Anda. Anda dapat menghubungi penawaran pinjaman mr pedro karena pinjaman gaji saya sangat cepat untuk diproses, email pedroloanss@gmail.com untuk meminta segala jenis pinjaman. whatsapp +18632310632
BalasHapus