Jumat, 17 Oktober 2014

Transfer Pricing

Pada umumnya perusahaan didirikan untuk terus berkembang menjadi besar. Perusahaan yang semakin besar akan memiliki kapasitas produksi yang cukup besar pula. Oleh karena itu, banyak perusahaan besar yang menggunakan sistem pembagian departemen untuk setiap kali produksi. Jadi pada satu rangkaian produksi, suatu bahan akan melewati beberapa departemen. Hal ini dirasa efektif karena masing-masing departemen memiliki kefokusan yang lebih tentang hasil output dari departemen nya. Sehingga kualitas produk perusahaan secara global memiliki nilai yang baik.

Pembagian satu lini produksi menjadi beberapa departemen akan memunculkan transfer pricing. Transfer pricing secara umum merupakan pengalihan beban dari satu devisi ke devisi lain yang masih dalam satu organisasi. Oleh karena itu, transfer pricing berbeda dengan harga jual yang merupakan nilai produk atau jasa yang ditransfer ke luar organisasi.

Perusahaan yang memiliki berbagai departemen akan mewajibkan untuk masing-masing departemen membuat laporan pertanggungjawaban. Pada laporan pertanggungjawaban tersebut, masing-masing manajer departemen akan melaporkan kinerja nya. Oleh karena itu, pada proses transfer pricing akan memasukkan unsur laba di dalamnya. Hal ini lah yang akan menjadi sumber peningkatan laba perusahaan secara global.

Pembebanan laba pada proses transfer pricing terkadang akan menimbulkan masalah. Hal ini terjadi jika terdapat departemen yang hanya berfokus pada laba departemen nya, sehingga akan membebani departemen berikutnya. Kondisi yang seperti ini akan membuat harga jual produk ke luar perusahaan menjadi tinggi sehingga kalah dalam persaingan. Mungkin laba pada satu departemen meningkat, tapi hal itu menjadi tidak penting ketika tidak ada pendapatan yang masuk ke dalam perusahaan.

Pada penekanan masalah dalam proses transfer pricing terdapat beberapa alternatif yang digunakan untuk menentukan harga transfer yang akan digunakan pada masing-masing departemen. Terdapat tiga alternatif yaitu: mengijinkan manajer devisi untuk menegosiasikan harga transfer nya, menyusumnharga transfer berdasarkan biaya tetap serta biaya variabel yang dikeluarkan masing-masing devisi, dan menyusun harga transfer sesuai harga pasar.

Contoh:
Perusahaan memiliki dua departemen dalam kegiatan produksinya. Data untuk ke dua departemen nya dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Keterangan
Departemen 1
Departemen 2
Produksi satu tahun
100.000 Produk
80.000 Produk
Harga Jual Per Unit
Rp           3.000,00
Rp           6.000,00
Biaya Tetap
Rp 170.000.000,00
Rp 150.000.000,00
Biaya Variabel :


a. Biaya Produksi
Rp   60.000.000,00
Rp   50.000.000,00
b. Biaya Pemasaran
Rp   40.000.000,00
Rp   30.000.000,00

Kondisinya jika departemen 1 memiliki opsi untuk melakukan penjualan kepada departemen 2 atau ke pasar reguler (di luar perusahaan). Jika departemen 1 memilih opsi menjual seluruh produksinya, maka departemen 1 tidak perlu lagi mengeluarkan biaya pemasaran. Maka harga transfer yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Langkah 1: Menentukan Harga Transfer Minimum
Harga Tranfer Minimum
=
Total Penjualan - Biaya Pemasaran

=
(Rp 3.000,00 x 100.000 Produk) - Rp 40.000.000,00

=
Rp 300.000.000,00 - Rp 40.000.000,00

=
Rp 260.000.000,00



Harga Transfer Minimum Per Unit
=
Rp 260.000.000,00 : 100.000 Unit

=
Rp 2.600,00

Langkah 2: Menentukan Harga Transfer Maksimum
Harga transfer maksimum adalah sebesar harga jual produk ke luar perusahaan. Jadi harga transfer maksimum departemen 1 sebesar Rp 3.000,00. (Rp 300.000.000,00 : 100.000 produk)

Langkah 3: Menentukan Harga Transfer
Harga Transfer Per Unit
=
(Harga Transfer Maksimum + Harga Transfer Minimum)
2

=
(Rp 4.000,00 + Rp 2.600,00)

2

=
Rp 6.600,00

2
Harga Transfer Per Unit
=
Rp 3.300,00

Maka analisis laba
Keterangan
Departemen 1
Departemen 2
Penjualan Ke
Pasar Reguler
Penjualan Ke Departemen 2
Penjualan
Rp 300.000.000,00
Rp 330.000.000,00
Rp 480.000.000,00
Pembelian


(Rp 330.000.000,00)
Biaya Tetap
(Rp 170.000.000,00)
(Rp 170.000.000,00)
(Rp   60.000.000,00)
Biaya Variabel :



a. Biaya Produksi
(Rp   60.000.000,00)
(Rp   60.000.000,00)
(Rp   50.000.000,00)
b. Biaya Pemasaran
(Rp   40.000.000,00)

(Rp   30.000.000,00)
LABA
Rp   30.000.000,00
Rp  100.000.000,00
Rp   10.000.000,00


1 komentar:

  1. saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana tawaran pinjaman mr pedro membantu hidup saya, bukan ide yang baik untuk menggunakan pinjaman gajian secara teratur. Jika Anda terus-menerus memperpanjang tanggal pembayaran Anda dan sering meminjam ke gaji Anda berikutnya, itu bisa memberi Anda banyak uang. namun, sama masuk akalnya untuk memutuskan pinjaman hari gajian karena mereka dapat dengan cepat disetujui pada hari yang sama ketika Anda memasukkan formulir aplikasi pinjaman Anda. Anda dapat menghubungi penawaran pinjaman mr pedro karena pinjaman gaji saya sangat cepat untuk diproses, email pedroloanss@gmail.com untuk meminta segala jenis pinjaman. whatsapp +18632310632

    BalasHapus