Salah satu jenis
tindakan yang dilakukan auditor dalam memeriksa kewajaran saldo akun kas pada
laporan keuangan dengan melakukan prosedur tarik maju atau tarik mundur. Untuk
memisahkan pengertian tarik mundur dan tarik maju, kita harus tetapkan dahulu
tanggal dimana kita yakin dengan kewajaran saldo kas. Pada tanggal tersebut
biasanya auditor melakukan pengecekan secara fisik (kas opname) jumlah uang
yang dimiliki entitas. Hal ini dapat dijelaskan dengan gambar berikut:
1
November 2014
|
31
Desember 2014
|
1
Februari 2015
|
||
Kas
Opname
|
Tanggal
Laporan Keuangan
|
Kas
Opname
|
||
Tarik maju
dilihat dari tanggal kas opname 1 November 2014 yang kita tarik maju dengan
data mutasi kas sampai dengan tanggal pelaporan 31 Desember 2014. Tarik mundur
dilihat dari tanggal kas opname 1 Februari 2014 yang kita tarik maju dengan
data mutasi kas sampai dengan tanggal pelaporan 31 Desember 2014.
Langsung saja
kita contohkan saja, pada laporan keuangan per 31 Desember 2014. Perusahaan
memiliki saldo kas sebesar Rp 5.000.000,00. Apakah saldo yang dilaporkan dalam
laporan keuangan telah disajikan secara wajar.
1. Tarik Maju
Pada tanggal 1
November 2014 dilakukan pemeriksaan fisik jumlah uang yang dimiliki perusahaan.
Auditor menemukan jumlah uang yang dimiliki sebesar Rp 3.000.000,00. Dengan
mutasi transaksi kas dari tanggal 1 November sampai dengan 31 Desember 2014
sebagai berikut:
Selama
Bulan November 2014
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Biaya membeli bensin
|
Rp 600.000,00
|
|
Kelebihan biaya
bensin
|
Rp 150.000,00
|
|
Biaya jamuan tamu
|
Rp 300.000,00
|
|
Biaya listrik
|
Rp 400.000,00
|
|
Biaya telephon
|
Rp 200.000,00
|
|
Jumlah
|
Rp 150.000,00
|
Rp 1.500.000,00
|
Selama
Bulan Desember 2014
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Biaya membeli bensin
|
Rp 600.000,00
|
|
Pengisian kas
|
Rp 4.850.000,00
|
|
Biaya jamuan tamu
|
Rp 300.000,00
|
|
Biaya listrik
|
Rp 400.000,00
|
|
Biaya telephon
|
Rp 200.000,00
|
|
Jumlah
|
Rp 4.850.000,00
|
Rp 1.500.000,00
|
Saldo
Audit untuk 31 Desember 2014
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
|
Jumlah Mutasi
November
|
Rp 150.000,00
|
Rp 1.500.000,00
|
|
Jumlah Mutasi
Desember
|
Rp 4.850.000,00
|
Rp 1.500.000,00
|
|
Jumlah
Mutasi
|
Rp 5.000.000,00
|
Rp 3.000.000,00
|
|
Saldo
Kas Opname
|
Debet
(+)
|
Kredit
(-)
|
Saldo
Audit
|
Rp 3.000.000,00
|
Rp 5.000.000,00
|
Rp 3.000.000,00
|
Rp 5.000.000,00
|
Dari hasil di
atas dapat dilihat bahwa jumlah saldo kas yang dicantumkan dalam laporan
keungan dengan saldo milik auditor sama, sehingga dapat disimpulkan saldo kas
disajikan secara wajar. Jika ada selisih, sebagai auditor harus
mempertimbangkan aspek materialitas.
2. Tarik Mundur
Pada tanggal 1
Februabri 2014, auditor telah memalakukan pemeriksaan pisik kas sebesar Rp
7.850.000,00 dengan mutasi kas dari 31 Desember 2014 sampai dengan 1 Februari
2015 sebagai berikut:
Selama
Bulan Januari 2015
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Biaya membeli bensin
|
Rp 1.000.000,00
|
|
Pengisian kas
|
Rp 4.850.000,00
|
|
Biaya jamuan tamu
|
Rp 400.000,00
|
|
Biaya listrik
|
Rp 400.000,00
|
|
Biaya telephon
|
Rp 200.000,00
|
|
Jumlah
|
Rp 4.850.000,00
|
Rp 2.000.000,00
|
Saldo
Audit untuk 31 Desember 2014
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
|
Jumlah Mutasi Januari
|
Rp 4.850.000,00
|
Rp 2.000.000,00
|
|
Jumlah
Mutasi
|
Rp 4.850.000,00
|
Rp 2.000.000,00
|
|
Saldo
Kas Opname
|
Debet
(-)
|
Kredit
(+)
|
Saldo
Audit
|
Rp 7.850.000,00
|
Rp 4.850.000,00
|
Rp 2.000.000,00
|
Rp 5.000.000,00
|
Dapat dilihat,
bahwa saldo audit ternyata sama dengan saldo kas yang terdapat pada laporan
keuangan per tanggal 31 Desember 2014. Oleh karena itu, saldo kas telah
disajikan secara wajar. Jika ada selisih, maka auditor memiliki kebijakan
mengenai aspek materialitas.
kok 7.850.000 nya ga balance ya
BalasHapus