SAK ETAP
mendefinisikan aset tetap sebagai aset berwujud dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu
periode.
Pengukuran
pada Pengakuan Awal
Pada awalnya
perolehan, aset tetap nilai sebesar jumlah biaya perolehan nya. Biaya perolehan
aset tetap meliputi:
- harga beli, termasuk termasuk biaya hukum dan broker, bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan, setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lainnya.
- biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Biaya-biaya ini termasuk biaya penyiapan lahan untuk pabrik, biaya penanganan dan penyerahan awal, biaya instalasi dan perakitan, dan biaya pengujian fungsionalitas.
- estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya pemindahan aset dan biaya restorasi lokasi. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu bukan untuk menghasilkan persediaan.
Biaya-biaya
berikut ini bukan merupakan biaya perolehan aset tetap dan harus diakui sebagai
beban ketika terjadi:
- biaya pembukaan fasilitas baru.
- biaya pengenalan produk atau jasa baru (termasuk biaya aktivitas iklan dan promosi).
- biaya penyelenggaran bisnis di lokasi baru atau kelompok pelanggan baru (termasuk biaya pelatihan staf).
- biaya administrasi dan overhead umum lainnya.
Pendapatan dan
beban yang terkait dengan kegiatan insidental selama masa konstruksi atau
pengembangan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi jika operasional
tersebut tidak diperlukan untuk membawa aset tetap ke lokasi dan kondisi
operasi yang dimaksud.
Jika aset tetap
diperoleh melalui pertukaran dengan aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter
dan aset nonmoneter, maka biaya perolehan diukur pada nilai wajar, kecuali (a)
transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau (b) nilai wajar
aset yang diterima atau aset yang diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
Dalam kasus tersebut, biaya perolehan diukur pada jumlah tercatat aset yang
diserahkan.
Pengukuran
Setelah Pengakuan Awal
Entitas harus
mengukur seluruh aset tetap setelah pengakuan awal pada biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Entitas
harus mengakui biaya pemeliharaan dan reparasi sehari-hari (cost of day-to-day
servicing) dari aset tetap sebagai beban dalam laporan laba rugi pada periode
terjadinya.
Penilaian
kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena SAK
ETAP menganut penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran.
Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan
pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai
penyimpangan dari konsep biaya perolehan di dalam penyajian aset tetap serta
pengaruh dari penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan entitas. Selisih
antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap diakui dalam ekuitas
dengan nama “Surplus Revaluasi Aset Tetap”.
Surplus
revaluasi aset tetap dalam ekuitas dapat dipindahkan langsung ke saldo laba
pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Hal ini meliputi pemindahan
sekaligus surplus revaluasi pada saat penghentian atau pelepasan aset tersebut.
Namun, sebagian surplus revaluasi tersebut dapat dipindahkan sejalan dengan
penggunaan aset oleh entitas. Dalam hal ini, surplus revaluasi yang dipindahkan
ke saldo laba adalah sebesar perbedaan antara jumlah penyusutan berdasarkan
nilai revaluasian aset dengan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan
aset tersebut. Pemindahan surplus revaluasi ke saldo laba tidak dilakukan
melalui laporan laba rugi.
Pengeluaran setelah pengakuan awal suatu aset tetap yang memperpanjang umur manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aset tetap tersebut. Pengeluaran setelah pengakuan awal aset hanya diakui sebagai suatu aset jika pengeluaran meningkatkan kondisi aset melebihi standar kinerja semula. Contoh peningkatan yang menghasilkan peningkatan manfaat keekonomian masa yang akan datang mencakup:
- modifikasi suatu pos sarana pabrik untuk memperpanjang usia manfaatnya, termasuk suatu peningkatan kapasitasnya.
- peningkatan kemampuan mesin untuk mencapai peningkatan besar dalam kualitas keluaran.
- penerapan proses produksi baru yang memungkinkan suatu pengurangan besar biaya operasi.
Penyusutan
Entitas harus
mengalokasikan jumlah aset yang dapat disusutkan secara sistematis selama umur
manfaatnya. Faktor-faktor seperti perubahan pemakaian aset, perkembangan teknologi,
dan perubahan harga pasar dapat mengindikasikan bahwa umur manfaat aset telah
berubah sejak tanggal periode tahunan paling kini. Jika terdapat indikator
tersebut, maka entitas harus menelaah ulang estimasi sebelumnya dan (jika
ekspektasi sekarang berbeda) mengubah metode penyusutan atau umur manfaat.
Penyusutan
dimulai ketika suatu aset tersedia untuk digunakan, misalnya aset berada di
lokasi dan kondisi yang diperlukan sehingga mampu beroperasi sebagaimana maksud
manajemen. Penyusutan dihentikan ketika aset dihentikan pengakuannya.
Penyusutan tidak dihentikan ketika aset tidak digunakan atau dihentikan
penggunaan aktifnya, kecuali aset tersebut telah disusutkan secara penuh.
Namun, dalam metode penyusutan berdasar penggunaan (usage method of depreciation),
beban penyusutan menjadi nol ketika tidak ada produksi.
Entitas harus
mempertimbangkan faktor-faktor berikut dalam menentukan umur manfaat suatu
aset:
- perkiraan daya pakai aset. Daya pakai dinilai dengan merujuk pada ekspektasi kapasitas atau keluaran fisik;
- perkiraan tingkat keausan fisik, yang tergantung kepada faktor pengoperasian seperti jumlah giliran penggunaan, program pemeliharaan dan perawatan, serta perawatan dan pemeliharaan aset pada saat aset tidak digunakan (menganggur);
- keusangan teknis dan komersial yang diakibatkan oleh perubahan atau peningkatan produksi, atau perubahan permintaan pasar atas produk atau jasa yang dihasilkan oleh aset tersebut;
- pembatasan hukum atau sejenisnya atas penggunaan aset, seperti berakhirnya waktu sehubungan dengan sewa.
Suatu entitas
harus memilih metode penyusutan yang mencerminkan ekspektasi dalam pola
penggunaan manfaat ekonomi masa depan aset. Beberapa metode penyusutan yang
mungkin dipilih, antara lain metode garis lurus (straight line method), metode
saldo menurun (diminishing balance method), dan metode jumlah unit produksi
(sum of the unit of production method). Jika terdapat suatu indikasi bahwa
telah terjadi perubahan signifikan sejak tanggal pelaporan tahunan sebelumnya
dalam pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan aset, maka entitas harus
menelaah ulang metode penyusutan saat ini dan (jika ekspektasi sekarang
berbeda) mengubah metode penyusutan untuk mencerminkan pola yang baru.
Penghentian
Pengakuan
Entitas harus
menghentikan pengakuan aset tetap pada saat dilepas atau ketika tidak ada
manfaat ekonomi di masa depan yang diekspektasikan dari penggunaanya atau
pelepasannya. Entitas harus mengakui keuntungan atau kerugian atas penghentian
pengakuan aset tetap dalam laporan laba rugi ketika aset tersebut dihentikan
pengakuannya. Keuntungan tersebut tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan. Entitas harus menentukan keuntungan atau kerugian yang timbul dari
penghentian pengakuan aset tetap dengan menghitung perbedaan antara hasil
penjualan neto (jika ada) dan jumlah tercatatnya.
SAK ETAP Bab 15
Aset Tetap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar