Metode eceran
adalah salah satu teknik yang digunakan untuk mengukur biaya pada persediaan. Metode
ini cocok untuk digunakan dengan kondisi volume penjualan yang relatif tinggi
dan jenis barang beragam. Agar lebih paham, langsung ke contoh:
Berikut adalah
data yang dimiliki oleh PT AAA yang bergerak pada usaha dagang retail:
Keterangan
|
Cost
|
Eceran
|
Persediaan
awal
|
Rp
100.000.000,00
|
Rp
150.000.000,00
|
Pembelian
|
Rp
200.000.000,00
|
Rp
250.000.000,00
|
Sedia
untuk dijual
|
Rp
300.000.000,00
|
Rp
400.000.000,00
|
Persediaan
akhir
|
??????????
|
Rp
80.000.000,00
|
Dari data di
atas berapakah nilai persediaan yang akan dibiayakan pada laporan laba rugi PT
AAA:
Langkah 1:
Menentukan
persediaan akhir secara biaya dengan rumus sebagai berikut:
Persediaan Akhir (Cost)
|
=
|
Sedia
untuk dijual (cost)
|
x Persediaan akhir
(eceran)
|
Sedia
untuk dijual (eceran)
|
|||
|
=
|
Rp
300.000.000,00
|
x Rp 80.000.000,00
|
|
Rp
400.000.000,00
|
||
|
=
|
Rp
60.000.000,00
|
|
|
|
Langkah 2:
Menghitung harga
pokok penjualan secara biaya dengan rumus sebagai berikut:
HPP
(cost)
|
=
|
Persediaan
awal (cost) + Pembelian (cost) - Persediaan akhir (cost)
|
|
=
|
Rp
100.000.000,00 + Rp 200.000.000,00 - Rp 60.000.000,00
|
|
=
|
Rp
300.000.000,00 - Rp 60.000.000,00
|
|
=
|
Rp
240.000.000,00
|
Jadi dengan
demikian, nilai harga pokok penjualan yang masuk dalam laporan laba rugi PT AAA
sebesar Rp 240.000.000,00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar