Kali ini kita
akan membahas mengenai pajak untuk THR. Sebenarnya perlakuannya hampir sama
dengan pajak untuk penghasilan lainnya yang tidak teratur seperti bonus.
Penghasilan tertatur adalah penghasilan yang kita terima dengan jumlah tetap
setiap bulannya. Nah, jadi kita menghitung pajak untuk penghasilan yang tidak
tetap. Karena ini berkaitan dengan penghasilan yang dipersamakan dengan upah,
maka dikenakan pajak penghasilan pasal 21.
Secara konsep,
cara mengetahui berapa pajak penghasilan pasal 21 yang dikenai terhadap THR
dapat kita ketahui dengan menghitung dahulu pajak gaji+THR dikurangi pajak
gaji. Secara otomatis yang tersisa adalah pajak yang dikenakan untuk THR. Hal
ini dapat dijelaskan dengan rumus sebagai berikut:
PPh Pasal 21 THR
|
=
|
PPh Pasal 21 THR
& Gaji – PPh Pasal 21 Gaji
|
Biar langsung
paham, kita langsung ke contoh saja.
Tuan Tio bekerja
sebagai staff akuntansi di PT ZZZ. Setiap bulannya tuan Tio mendapat gaji
sebesar Rp 25.000.000,00 dan tunjangan sebesar Rp 2.500.000,00. Setiap bulannya
tuan Tio membayar iuran pensiun sebesar Rp 500.000,00 dan iuran asuransi
kesehatan sebesar Rp 1.200.000,00. Status tuan Tio saat ini telah menikah dan
dikaruniai dua anak. Pada bulan Desember, tuan Tio memperoleh THR sebesar Rp
25.000.000,00. Berapakah pajak penghasilan pasal 21 THR tersebut dan berapakah
total pajak yang dipotong pada bulan Desember tersebut?
Pertama kita mencari dahulu pajak penghasilan pasal 21 untuk gaji dan THR sebagai berikut:
Gaji sebulan
|
Rp 25.000.000,00
|
|
Tunjangan Sebulan
|
Rp 2.500.000,00
+
|
|
Penghasilan Bruto
Sebulan
|
Rp 27.500.000,00
|
|
Penghasilan Bruto
Setahun
Rp 27.500.000,00 x 12
bulan
|
Rp 330.000.000,00
|
|
THR
|
Rp 25.000.000,00 +
|
|
Penghasilan Gaji +
THR
|
Rp 355.000.000,00
|
|
Pengurang:
|
||
a. Biaya
Jabatan (5%)
Rp
355.000.000,00 x 5% = Rp 17.750.000,00
|
Rp 6.000.000,00
|
|
b. Iuran
Pensiun
Rp
500.000,00
x 12 bulan
|
Rp 6.000.000,00
|
|
c. Iuran
Askes
Rp
1.200.000,00 x 12 bulan
|
Rp 14.400.000,00
+
|
|
Total Pengurang
|
Rp 26.400.000,00
-
|
|
Penghasilan Neto
|
Rp 328.600.000,00
|
|
PTKP (K/2)
|
||
a. Wajib
Pajak Sendiri
|
Rp 24.300.000,00
|
|
b. Status
Kawin
|
Rp 2.025.000,00
|
|
c. Tanggungan
(2 x Rp 2.025.000,00)
|
Rp 4.050.000,00
|
|
Total PTKP
|
Rp 30.375.000,00
-
|
|
Penghasilan Kena
Pajak
|
Rp 298.225.000,00
|
|
Perhitungan
Pajak Pasal 21:
|
||
5% x Rp 50.000.000,00 =
|
Rp 2.500.000,00
|
|
15% x Rp
200.000.000,00 =
|
Rp 30.000.000,00
|
|
25% x Rp 48.225.000,00 =
|
Rp 12.056.250,00
+
|
|
Pajak Pasal 21 Gaji &
THR
|
Rp 44.556.250,00
|
Biaya jabatan selama satu tahun maksimal Rp 6.000.000,00. Jadi dari perhitungan di atas, kita sudah punya angka pajak penghasilan pasal 21 untuk gaji dan THR sebesar Rp 44.556.250,00.
Kemudian kita mencari pajak penghasilan pasal 21 untuk gaji yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Jadi, dari hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa pajak penghasilan pasal 21 untuk gaji sebesar Rp 38.306.250,00.
Kemudian kita mencari pajak penghasilan pasal 21 untuk THR yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Jadi pajak THR sebesar Rp 6.250.000,00. Lalu berapa pajak yang dibayarkan pada bulan Desember. Secara konsep, pajak bulan Desember terdiri dari pajak satu bulan ditambah dengan pajak THR yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Jadi untuk bulan Desember pajak penghasilan pasal 21 yang harus disetorkan sebesar Rp 9.442.188,00. Semoga informasi ini semakin bermanfaat.
Diberkati untuk Memberkati.
Kemudian kita mencari pajak penghasilan pasal 21 untuk gaji yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gaji sebulan
|
|
Rp 25.000.000,00
|
Tunjangan Sebulan
|
|
Rp 2.500.000,00
+
|
Penghasilan Bruto
Sebulan
|
|
Rp 27.500.000,00
|
Penghasilan Bruto
Setahun
Rp 27.500.000,00 x 12
bulan
|
|
Rp 330.000.000,00
|
Pengurang:
|
|
|
a. Biaya
Jabatan (5%)
Rp
330.000.000,00 x 5% = Rp 16.500.000,00
|
Rp 6.000.000,00
|
|
b. Iuran
Pensiun
Rp 500.000,00 x 12 bulan
|
Rp 6.000.000,00
|
|
c. Iuran
Askes
Rp 1.200.000,00 x 12 bulan
|
Rp 14.400.000,00
+
|
|
Total Pengurang
|
|
Rp 26.400.000,00
-
|
Penghasilan Neto
|
|
Rp 303.600.000,00
|
PTKP (K/2)
|
|
|
a. Wajib
Pajak Sendiri
|
Rp 24.300.000,00
|
|
b. Status
Kawin
|
Rp 2.025.000,00
|
|
c. Tanggungan (2 x Rp 2.025.000,00)
|
Rp 4.050.000,00
|
|
Total PTKP
|
|
Rp 30.375.000,00
-
|
Penghasilan Kena
Pajak
|
|
Rp 273.225.000,00
|
Perhitungan
Pajak Pasal 21:
|
|
|
5% x Rp
50.000.000,00 =
|
Rp 2.500.000,00
|
|
15% x Rp
200.000.000,00 =
|
Rp 30.000.000,00
|
|
25% x Rp 23.225.000,00 =
|
Rp 5.806.250,00
+
|
|
Pajak Pasal 21 Gaji
|
Rp 38.306.250,00
|
|
Pajak Pasal 21
sebulan
Rp 38.306.250,00 : 12
bulan =
|
Rp 3.192.188,00
|
|
Jadi, dari hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa pajak penghasilan pasal 21 untuk gaji sebesar Rp 38.306.250,00.
Kemudian kita mencari pajak penghasilan pasal 21 untuk THR yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pajak PPh 21 THR =
|
Pajak PPh 21 Gaji
& THR – Pajak PPh 21 Gaji
|
Pajak PPh 21 THR =
|
Rp 44.556.250,00
– Rp 38.306.250,00
|
Pajak PPh 21 THR =
|
Rp 6.250.000,00
|
Jadi pajak THR sebesar Rp 6.250.000,00. Lalu berapa pajak yang dibayarkan pada bulan Desember. Secara konsep, pajak bulan Desember terdiri dari pajak satu bulan ditambah dengan pajak THR yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pajak PPh 21 Desember
=
|
Pajak PPh 21 THR +
Pajak PPh 21 Gaji Sebulan
|
Pajak PPh 21 Desember
=
|
Rp 6.250.000,00 + Rp 3.192.188,00
|
Pajak PPh 21 Desember
=
|
Rp 9.442.188,00
|
Jadi untuk bulan Desember pajak penghasilan pasal 21 yang harus disetorkan sebesar Rp 9.442.188,00. Semoga informasi ini semakin bermanfaat.
Diberkati untuk Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar