Pendapatan
pada konsepnya merupakan adanya kemungkinan bahwa suatu manfaat ekonomi yang akan
masuk ke dalam suatu entitas. Manfaat ekonomi yang masuk ke dalam entitas akan
berdampak pada meningkatnya nilai aset, menurunnya kewajiban, dan meningkatnya
ekuitas yang tidak dipengaruhi adanya setoran modal.
Entitas
harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima
atau masih harus diterima. Nilai wajar tersebut tidak termasuk jumlah diskon
penjualan dan potongan volume. Oleh karena itu, untuk nilai diskon penjualan
dan potongan penjualan harus pada akun yang tersendiri di luar akun penjualan.
Entitas
harus memasukkan dalam pendapatan manfaat ekonomi yang diterima atau masih
harus diterima secara bruto. Entitas harus mengeluarkan dari pendapatan
sejumlah nilai yang menjadi bagian pihak ketiga seperti pajak penjualan, pajak
atas barang dan jasa, dan pajak pertambahan nilai. Dalam hubungan keagenan,
entitas memasukkan dalam pendapatan hanya sebesar jumlah komisi. Jumlah yang
diperoleh atas nama pihak prinsipal bukan merupakan pendapatan entitas
tersebut.
Jika
aliran penerimaan kas atau setara kas ditangguhkan, dan perjanjian dapat
diklasifikasikan sebagai transaksi keuangan, maka nilai wajar atas pembayaran
adalah nilai kini dari seluruh penerimaan masa depan yang ditentukan
berdasarkan tingkat bunga yang terkait (imputed rate of interest). Suatu
transaksi pembiayaan muncul ketika, misalnya, entitas menyediakan kredit bebas
bunga kepada pembeli atau menerima wesel tagih dengan tingkat bunga di bawah
tingkat bunga pasar dari pembeli sebagai pembayaran penjualan barang. Tingkat
bunga yang terkait adalah mana yang lebih jelas ditentukan dari pilihan tingkat
bunga yang berlaku atas instrumen serupa yang dikeluarkan oleh penerbit dengan
peringkat kredit yang sama atau tingkat bunga yang mendiskontokan nilai nominal
instrumen menjadi harga jual tunau saat ini dari barang dan jasa. Entitas harus
mengakui perbedaan antara nilai kini dari seluruh penerimaan masa depan dan
nilai nominal pembayaran sebagai pendapatan bunga
Entitas
tidak dapat mengakui pendapatan jika barang atau jasa ditukar atau diganti oleh
barang atau jasa yang sejenis dan bernilai sama. Namun, entitas harus mengakui
pendapatan ketika barang telah dijual atau jasa diberikan dalam pertukaran
barang atau jasa yang tidak serupa. Dalam kasus ini, entitas harus mengukur
transaksi pada nilai wajar, kecuali (a) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi
komersial atau (b) nilai wajar dari aset yang diterima ataupun aset yang
dilepas tidak dapat diandalkan. Jika transaksi tidak bisa diukur pada nilai
wajar, maka entitas harus mengukurnya pada jumlah tercatat dari aset yang
dilepas.
Contoh
1:
Contoh
2:
Contoh
3:
A.
Penjualan Barang
Menurut
SAK ETAP, entitas harus mengakui pendapatan dari suatu penjualan barang jika
semua kondisi berikut terpenuhi:
- Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan barang kepada pembeli.
- Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik keterlibatan manajerial sampai kepada tingkat dimana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun kontrol efektif atas barang yang terjual.
- Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
- Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir masuk ke dalam entitas.
- Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur secara andal.
Entitas
tidak boleh mengakui pendapatan jika entitas mempertahankan risiko kepemilikan
yang signifikan. Contoh dari situasi dimana entitas diperbolehkan
mempertahankan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan adalah
sebagai berikut:
- Ketika entitas mempertahankan kewajiban atas kinerja yang tidak memuaskan yang tidak tercakup dalam kewajiban diestimasi untuk garansi normal.
- Ketika penerimaan pendapatan dari penjualan tertentu adalah kontinjen pada pembeli yang menjual barang.
- Ketika barang yang dikirimkan memerlukan instalasi dan instalasi tersebut adalah bagian signifikan dari kontrak dan belum dikerjakan.
- Ketika pembeli memiliki hak untuk membatalkan pembelian dengan alasan yang dicantumkan dalam kontrak penjualan dan entitas tidak yakin dengan kemungkinan pengembalian.
Jika
entitas hanya mempertahankan risiko kepemilikan yang tidak signifikan, maka
transaksi dapat dianggap sebagai suatu transaksi penjualan dan entitas mengakui
pendapatan. Misalnya, penjual mengakui pendapatan ketika penjual mempertahankan
status legal barang semata-mata untuk melindungi tingkat kolektibilitas piutang.
Demikian pula suatu entitas mengakui pendapatan ketika entitas tersebut
menawarkan pengembalian dana jika pelanggan mengalami ketidakpuasan. Dalam
kasus seperti ini, entitas akan mengakui adanya kewajiban diestimasi untuk
pengembalian.
B.
Penyediaan Jasa
Jika
hasil transaksi yang melibatkan penyediaan jasa dapat diestimasi secara andal,
maka entitas harus mengakui pendapatan yang berhubungan dengan transaksi sesuai
dengan tahap penyelesaian dari transaksi pada akhir periode pelaporan
(terkadang dimaksudkan sebagai metode persentase penyelesaian). Hasil suatu
transaksi dapat diestimasi secara andal jika memenuhi semua kondisi berikut:
- Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
- Ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir kepada entitas.
- Tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal.
- Biaya yang terjadi dalam transaksi dan biaya penyelesaian transaksi dapat diukur secara andal.
Jika
dalam periode waktu tertentu jasa diberikan melalui beberapa pekerjaan yang
tidak ditentukan jumlahnya, maka entitas mengakui pendapatan secara garis lurus
selama periode tersebut, kecuali terdapat bukti bahwa metode lain dapat lebih
baik untuk menunjukkan tingkat penyelesaian. Jika suatu pekerjaan tertentu
menjadi lebih signifikan dibandingkan dengan pekerjaan lainnya, maka entitas
menunda pengakuan pendapatan sampai pekerjaan signifikan tersebut dilaksanakan.
Jika
hasil transaksi melibatkan penyediaan jasa tidak dapat diestimasikan secara
andal, maka entitas harus mengakui pendapatan hanya sampai dengan beban yang
dapat diperoleh kembali.
C.
Kontrak Konstruksi
Jika
hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka entitas harus
mengakui pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak
konstruksi masing-masing sebagai pendapatan dan beban yang disesuaikan dengan
tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir periode pelaporan (seringkali
dimaksudkan sebagai metode persentase penyelesaian). Estimasi hasil yang andal
membutuhkan estimasi tingkat penyelesaian, biaya masa depan dan kolektabilitas
tagihan yang andal.
Entitas
harus menentukan tingkat penyelesaian dari suatu transaksi atau kontrak dengan
menggunakan metode yang dapat mengukur dengan andal sebagian besar pekerjaan
yang dilaksanakan. Metode yang mungkin meliputi:
- Proporsi biaya yang terjadi dari pekerjaan yang telah diselesaikan sampai sekarang dibandingkan dengan total estimasi biaya. Biaya yang terjadi dari pekerjaan yang telah diselesaikan sampai sekarang tidak termasuk biaya yang berhubungan dengan aktivitas masa depan, seperti bahan baku atau pembayaran di muka.
- Survei atas pekerjaan yang telah diselesaikan.
- Penyelesaian proporsi fisik dari transaksi jasa atau kontrak kerja.
Pada
kegiatan konstruksi, terdapat beberapa hal yang harus dipahami dalam
akuntansinya. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Entitas harus secepatnya mengakui sebagai beban atas semua biaya yang tidak mungkin dipulihkan.
- Jika ada kemungkinan bahwa harga perolehan kontrak akan melebihi jumlah pendapatan kontrak dalam kontrak konstruksi, maka ekspektasi kerugian harus segera diakui sebagai beban.
- Jika kolektabilitas dari suatu jumlah yang telah diakui sebagai pendapatan kontrak tidak mungkin lagi, maka entitas harus mengakui jumlah yang tidak tertagih tersebut sebagai beban bukan melakukan suatu penyesuaian atas jumlah pendapatan kontrak.
Jika
hasil dari kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal, maka entitas
harus mengakui pendapatan hanya sebesar nilai biaya kontrak yang memiliki kemungkinan
besar untuk dipulihkan dan mengakui biaya kontrak sebagai beban sesuai dengan
periode terjadinya.
D.
Bunga, Royalti, dan Dividen
Entitas
harus mengakui pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas yang
lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen atas dasar yang ditetapkan
ketika:
- Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomis yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir kepada entitas.
- Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur secara andal.
Entitas
harus mengakui pendapatan atas dasar berikut:
- Bunga harus diakui secara akrual.
- Royalti harus diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan substansi dari perjanjian yang relevan.
- Dividen harus diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah terjadi.
SAK
ETAP Bab 20 Pendapatan
Contoh laporan keuangannya ada ga min๐๐ป
BalasHapus