Senin, 10 November 2014

Pendapatan (SAK ETAP)

Pendapatan pada konsepnya merupakan adanya kemungkinan bahwa suatu manfaat ekonomi yang akan masuk ke dalam suatu entitas. Manfaat ekonomi yang masuk ke dalam entitas akan berdampak pada meningkatnya nilai aset, menurunnya kewajiban, dan meningkatnya ekuitas yang tidak dipengaruhi adanya setoran modal.

Entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus diterima. Nilai wajar tersebut tidak termasuk jumlah diskon penjualan dan potongan volume. Oleh karena itu, untuk nilai diskon penjualan dan potongan penjualan harus pada akun yang tersendiri di luar akun penjualan.

Entitas harus memasukkan dalam pendapatan manfaat ekonomi yang diterima atau masih harus diterima secara bruto. Entitas harus mengeluarkan dari pendapatan sejumlah nilai yang menjadi bagian pihak ketiga seperti pajak penjualan, pajak atas barang dan jasa, dan pajak pertambahan nilai. Dalam hubungan keagenan, entitas memasukkan dalam pendapatan hanya sebesar jumlah komisi. Jumlah yang diperoleh atas nama pihak prinsipal bukan merupakan pendapatan entitas tersebut.

Jika aliran penerimaan kas atau setara kas ditangguhkan, dan perjanjian dapat diklasifikasikan sebagai transaksi keuangan, maka nilai wajar atas pembayaran adalah nilai kini dari seluruh penerimaan masa depan yang ditentukan berdasarkan tingkat bunga yang terkait (imputed rate of interest). Suatu transaksi pembiayaan muncul ketika, misalnya, entitas menyediakan kredit bebas bunga kepada pembeli atau menerima wesel tagih dengan tingkat bunga di bawah tingkat bunga pasar dari pembeli sebagai pembayaran penjualan barang. Tingkat bunga yang terkait adalah mana yang lebih jelas ditentukan dari pilihan tingkat bunga yang berlaku atas instrumen serupa yang dikeluarkan oleh penerbit dengan peringkat kredit yang sama atau tingkat bunga yang mendiskontokan nilai nominal instrumen menjadi harga jual tunau saat ini dari barang dan jasa. Entitas harus mengakui perbedaan antara nilai kini dari seluruh penerimaan masa depan dan nilai nominal pembayaran sebagai pendapatan bunga

Entitas tidak dapat mengakui pendapatan jika barang atau jasa ditukar atau diganti oleh barang atau jasa yang sejenis dan bernilai sama. Namun, entitas harus mengakui pendapatan ketika barang telah dijual atau jasa diberikan dalam pertukaran barang atau jasa yang tidak serupa. Dalam kasus ini, entitas harus mengukur transaksi pada nilai wajar, kecuali (a) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial atau (b) nilai wajar dari aset yang diterima ataupun aset yang dilepas tidak dapat diandalkan. Jika transaksi tidak bisa diukur pada nilai wajar, maka entitas harus mengukurnya pada jumlah tercatat dari aset yang dilepas.

Contoh 1:


Contoh 2:


Contoh 3:


A. Penjualan Barang
Menurut SAK ETAP, entitas harus mengakui pendapatan dari suatu penjualan barang jika semua kondisi berikut terpenuhi:
  1. Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan barang kepada pembeli.
  2. Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik keterlibatan manajerial sampai kepada tingkat dimana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun kontrol efektif atas barang yang terjual.
  3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
  4. Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir masuk ke dalam entitas.
  5. Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur secara andal.

Entitas tidak boleh mengakui pendapatan jika entitas mempertahankan risiko kepemilikan yang signifikan. Contoh dari situasi dimana entitas diperbolehkan mempertahankan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan adalah sebagai berikut:
  1. Ketika entitas mempertahankan kewajiban atas kinerja yang tidak memuaskan yang tidak tercakup dalam kewajiban diestimasi untuk garansi normal.
  2. Ketika penerimaan pendapatan dari penjualan tertentu adalah kontinjen pada pembeli yang menjual barang.
  3. Ketika barang yang dikirimkan memerlukan instalasi dan instalasi tersebut adalah bagian signifikan dari kontrak dan belum dikerjakan.
  4. Ketika pembeli memiliki hak untuk membatalkan pembelian dengan alasan yang dicantumkan dalam kontrak penjualan dan entitas tidak yakin dengan kemungkinan pengembalian.

Jika entitas hanya mempertahankan risiko kepemilikan yang tidak signifikan, maka transaksi dapat dianggap sebagai suatu transaksi penjualan dan entitas mengakui pendapatan. Misalnya, penjual mengakui pendapatan ketika penjual mempertahankan status legal barang semata-mata untuk melindungi tingkat kolektibilitas piutang. Demikian pula suatu entitas mengakui pendapatan ketika entitas tersebut menawarkan pengembalian dana jika pelanggan mengalami ketidakpuasan. Dalam kasus seperti ini, entitas akan mengakui adanya kewajiban diestimasi untuk pengembalian.

B. Penyediaan Jasa
Jika hasil transaksi yang melibatkan penyediaan jasa dapat diestimasi secara andal, maka entitas harus mengakui pendapatan yang berhubungan dengan transaksi sesuai dengan tahap penyelesaian dari transaksi pada akhir periode pelaporan (terkadang dimaksudkan sebagai metode persentase penyelesaian). Hasil suatu transaksi dapat diestimasi secara andal jika memenuhi semua kondisi berikut:
  1. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
  2. Ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir kepada entitas.
  3. Tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal.
  4. Biaya yang terjadi dalam transaksi dan biaya penyelesaian transaksi dapat diukur secara andal.

Jika dalam periode waktu tertentu jasa diberikan melalui beberapa pekerjaan yang tidak ditentukan jumlahnya, maka entitas mengakui pendapatan secara garis lurus selama periode tersebut, kecuali terdapat bukti bahwa metode lain dapat lebih baik untuk menunjukkan tingkat penyelesaian. Jika suatu pekerjaan tertentu menjadi lebih signifikan dibandingkan dengan pekerjaan lainnya, maka entitas menunda pengakuan pendapatan sampai pekerjaan signifikan tersebut dilaksanakan.

Jika hasil transaksi melibatkan penyediaan jasa tidak dapat diestimasikan secara andal, maka entitas harus mengakui pendapatan hanya sampai dengan beban yang dapat diperoleh kembali.

C. Kontrak Konstruksi
Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka entitas harus mengakui pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi masing-masing sebagai pendapatan dan beban yang disesuaikan dengan tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir periode pelaporan (seringkali dimaksudkan sebagai metode persentase penyelesaian). Estimasi hasil yang andal membutuhkan estimasi tingkat penyelesaian, biaya masa depan dan kolektabilitas tagihan yang andal.

Entitas harus menentukan tingkat penyelesaian dari suatu transaksi atau kontrak dengan menggunakan metode yang dapat mengukur dengan andal sebagian besar pekerjaan yang dilaksanakan. Metode yang mungkin meliputi:
  1. Proporsi biaya yang terjadi dari pekerjaan yang telah diselesaikan sampai sekarang dibandingkan dengan total estimasi biaya. Biaya yang terjadi dari pekerjaan yang telah diselesaikan sampai sekarang tidak termasuk biaya yang berhubungan dengan aktivitas masa depan, seperti bahan baku atau pembayaran di muka.
  2. Survei atas pekerjaan yang telah diselesaikan.
  3. Penyelesaian proporsi fisik dari transaksi jasa atau kontrak kerja.

Pada kegiatan konstruksi, terdapat beberapa hal yang harus dipahami dalam akuntansinya. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Entitas harus secepatnya mengakui sebagai beban atas semua biaya yang tidak mungkin dipulihkan.
  2. Jika ada kemungkinan bahwa harga perolehan kontrak akan melebihi jumlah pendapatan kontrak dalam kontrak konstruksi, maka ekspektasi kerugian harus segera diakui sebagai beban.
  3. Jika kolektabilitas dari suatu jumlah yang telah diakui sebagai pendapatan kontrak tidak mungkin lagi, maka entitas harus mengakui jumlah yang tidak tertagih tersebut sebagai beban bukan melakukan suatu penyesuaian atas jumlah pendapatan kontrak.

Jika hasil dari kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal, maka entitas harus mengakui pendapatan hanya sebesar nilai biaya kontrak yang memiliki kemungkinan besar untuk dipulihkan dan mengakui biaya kontrak sebagai beban sesuai dengan periode terjadinya.

D. Bunga, Royalti, dan Dividen
Entitas harus mengakui pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas yang lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen atas dasar yang ditetapkan ketika:
  1. Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomis yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir kepada entitas.
  2. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur secara andal.

Entitas harus mengakui pendapatan atas dasar berikut:
  1. Bunga harus diakui secara akrual.
  2. Royalti harus diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan substansi dari perjanjian yang relevan.
  3. Dividen harus diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah terjadi.



SAK ETAP Bab 20 Pendapatan

1 komentar: